Sekbernews.id – NUNUKAN Operasi pencarian pesawat Smart Air yang hilang kontak dan diduga jatuh di Bukit Narif, Krayan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), tengah dihentikan sementara. Berikut beberapa fakta terkait peristiwa tersebut.
Pesawat tersebut, dengan nomor registrasi PK-SNE, dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas di Bandara Internasional Juwata Tarakan pada Jumat (8/3) sekitar pukul 09.25 Wita. Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Iwan, mengungkapkan bahwa pesawat ini hendak menuju Nunukan.
“Hilang kontak itu kurang lebih jam 10.00 Wita. Dia checkup 09.25 Wita, semestinya tiba 10.25 Wita, karena estimasi hanya 1 jam. Saat sistem navigasi berada di jam 10 itu sudah hilang kontak,” ujar Andi pada Jumat (8/3).
Pesawat diduga jatuh dan menghantam bukit. Andi Iwan menyebutkan pesawat tersebut mengangkut bahan logistik dan sembako. “Itu Pilatus, memang memuat penumpang sebenarnya. Memang ada jadwal membawa logistik atau sembako peruntukan untuk warga Krayan tengah,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengonfirmasi bahwa pesawat ini diawaki oleh satu pilot dan satu teknisi. Jubir Kemenhub, Adita Irawati, menjelaskan bahwa pesawat take off dari Bandara Tarakan pukul 00.25 UTC/08.25 Wita dan estimasi landing di Lapter Binuang 01.20 UTC/09.20 Wita membawa kargo seberat 583 kg.
Dalam upaya pencarian, pemerintah daerah turun tangan dengan mengirimkan pasukan dari kodim ke daerah Setulang. Warga masyarakat Binuang juga bergabung dalam pencarian di area Gunung Narid. Adita mengungkapkan bahwa dua pesawat dan satu helikopter telah dikerahkan untuk mencari pesawat yang hilang kontak tersebut.
“Saat ini terdapat dua pesawat yang dioperasikan dalam misi pencarian PK-SNE yaitu PK-SNG (dari maskapai SMART Aviation) dan PK-VVU (maskapai dari Susi Air),” ujar Adita. Helikopter TNI AD pendukung Basarnas juga telah diberangkatkan beserta anggota Basarnas menuju lokasi pencarian.
Namun, dilaporkan bahwa operasi pencarian sementara dihentikan. Tim SAR yang melakukan pencarian via jalur darat terhambat oleh cuaca buruk dan kondisi lapangan yang sulit diakses.
“Iya informasinya pencarian (jalur darat) hari ini tidak dilakukan, faktornya yaitu adanya kabut tebal yang pertama, kemudian gunung-gunung di sana bertebing semua,” kata Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Iwan.
Tim SAR belum dapat menjangkau Bukit Narif yang diduga sebagai titik jatuh pesawat jenis Pilatus tersebut. Pihak tim mempertimbangkan keselamatan personel yang melakukan pencarian, mengingat harus melintasi beberapa pegunungan dan medan yang sulit dijangkau.