Sekbernews.id – Setiap tanggal 18 Desember, dunia memperingati Hari Migran Internasional untuk menghormati jutaan pekerja migran yang berkontribusi secara signifikan dalam membangun ekonomi global.
Pekerja migran adalah individu yang bekerja di luar negara asal mereka, mencari peluang, dan memberikan kontribusi besar bagi negara yang menerima mereka serta bagi keluarga yang mereka tinggalkan di belakang.
Pengertian Buruh Migran
Buruh migran adalah individu yang pindah dari negara asal mereka ke negara lain untuk mencari pekerjaan dan memperbaiki kondisi hidup mereka sendiri serta keluarga di kampung halaman.
Mereka mencari peluang ekonomi yang tidak tersedia di negara asal mereka, sering kali menghadapi berbagai tantangan termasuk perbedaan budaya, bahasa, serta ketidakpastian hukum di negara tujuan.
Pekerja migran ini terlibat dalam berbagai sektor pekerjaan, mulai dari pekerja rumah tangga, pekerja konstruksi, hingga pekerja di sektor layanan, serta industri lainnya.
Namun, sering kali mereka dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak manusiawi, eksploitasi, dan kurangnya perlindungan hukum yang memadai.
Sejarah Peringatan Hari Migran
Peringatan Hari Migran Internasional dimulai pada tahun 2000 setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Konvensi tentang Perlindungan Hak-hak Semua Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya.
Konvensi ini bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia pekerja migran serta memberikan panduan bagi negara-negara untuk menjamin perlindungan, perlakuan yang adil, dan hak yang sama bagi pekerja migran.
Tanggal 18 Desember dipilih sebagai hari peringatan untuk menghormati penandatanganan Konvensi tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran global tentang kontribusi positif pekerja migran, sekaligus mendorong negara-negara untuk meningkatkan perlindungan dan hak-hak mereka.
Isu-Isu Terkini tentang Buruh Migran
Meskipun upaya telah dilakukan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran, masih banyak isu yang perlu diatasi.
Isu-isu seperti eksploitasi, upah rendah, kondisi kerja yang tidak manusiawi, diskriminasi, dan kekerasan masih sering terjadi di berbagai belahan dunia.
Pandemi COVID-19 juga memperburuk kondisi para pekerja migran dengan membatasi akses terhadap layanan kesehatan dan kehilangan pekerjaan.
Maka dari itu, peringatan Hari Migran Internasional bukan hanya menjadi momen penghormatan, tetapi juga panggilan bagi pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat global untuk meningkatkan kesadaran, memperbaiki kondisi kerja, serta memastikan perlindungan yang layak bagi pekerja migran di seluruh dunia.