Tuesday, November 26, 2024
HomeSosial249 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Pesisir Pantai Aceh

249 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Pesisir Pantai Aceh

Sekbernews.id – BIREUEN Sebanyak 249 imigran Rohingya kembali berlabuh di pesisir pantai Aceh, tepatnya di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lapang Barat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Camat Gandapura, Bireuen, Azmi, pada Minggu, menyampaikan bahwa pengungsi Rohingya tersebut sementara ditangani di TPI Lapang Barat. Ia mengungkapkan, masyarakat setempat telah membantu dengan menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian bagi para imigran.

Menurut informasi yang diterima, kelompok imigran ini sebelumnya mengalami penolakan dari masyarakat Jangka Bireuen. Mereka kemudian bergerak ke Ulee Madon, Aceh Utara, sebelum akhirnya mendarat di Lapang Barat Bireuen.

“Ini orang yang sama yang ditolak dari Jangka Bireuen,” jelas Azmi.

Di hari yang sama, sebanyak 220 imigran Rohingya juga tercatat mendarat di Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai penanganan khusus terhadap kelompok ini.

Tidak hanya itu, 35 pengungsi Rohingya ditemukan dalam sebuah truk di Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, dan telah dievakuasi ke Idi Sport Center di Idi Rayeuk.

Sebelumnya, Aceh telah menerima kedatangan ratusan pengungsi Rohingya selama pekan lalu. Pada Selasa (14/11), 200 orang mendarat di Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, diikuti oleh 147 imigran lain yang tiba di Beurandeh, Batee, Pidie pada Rabu (15/11).

Mereka saat ini ditampung di kamp Yayasan Mina Raya di Gampong Leun Tanjung, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Dalam konteks ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengajukan permintaan kepada perwakilan MUI di Aceh untuk berdialog dan mencari solusi. Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, menekankan perlunya penanganan yang cepat dan manusiawi.

Ia menyarankan agar PBB dan UNHCR segera mengambil tindakan, mengingat Indonesia bukan negara pemberi suaka politik. Sudarnoto juga menyoroti pentingnya mengirim pengungsi ke negara pemberi suaka politik terdekat seperti Australia dan Kanada.

Kedatangan gelombang ketiga pengungsi Rohingya ini mendapat respons beragam dari masyarakat Aceh, menimbulkan kebutuhan mendesak akan dialog dan solusi kemanusiaan yang efektif.

Basnursyahhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

terbaru