Sekbernews.id – INDRAMAYU Sebanyak 11 desa di Kabupaten Indramayu mendapatkan program pengembangan Desa Wisata pada tahun 2023. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan berbasis masyarakat di masing-masing desa.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu, desa-desa tersebut antara lain Desa Tegaltaman di Kecamatan Sukra, yang menerima penataan jalan menuju Pantai Ceria dan pembuatan toilet di lokasi wisata tersebut.
Desa Mangunjaya di Kecamatan Anjatan mengalami pembuatan gapura dan toilet di Agrowisata Hutan Mangga. Sementara itu, Desa Kedokanagung di Kecamatan Kedokan Bunder mengalami penataan jalan ke Agroeduwisata.
Desa Juntikedokan di Kecamatan Juntinyuat menerima pembuatan jembatan dan gazebo untuk spot foto di lokasi wisata Embung Kedokan Dawa. Desa Cantigi Kulon di Kecamatan Cantigi mengalami pembuatan gazebo dan toilet di situs makam Pulomas.
Desa Balongan di Kecamatan Balongan mendapatkan pembuatan gapura di objek wisata Pantai Tirta Ayu. Sementara itu, Desa Patrol Lor di Kecamatan Patrol mendapatkan pembuatan gapura, gazebo, dan brand nama di objek wisata Pantai Ujung Ori.
Desa Kalimati di Kecamatan Jatibarang mendapatkan pembuatan jembatan dan gazebo di lokasi Embung. Desa Krasak di Kecamatan Jatibarang menerima pembuatan gapura dan gazebo di lokasi Sentra Mangga.
Kelurahan Paoman mendapatkan pembuatan gapura di sentra batik Paoman, dan Desa Sindang di Kecamatan Sindang mendapatkan pembuatan area bermain di wisata Embung Jangkar.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, melalui Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Trinani Rochaeningsih, menyampaikan kepada Diskominfo bahwa pengembangan Desa Wisata pada tahun 2023 merupakan hasil dari program dan usulan yang disetujui melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dari semua tahapan.
Semua usulan tersebut kemudian direalisasikan oleh Bupati Indramayu melalui anggaran Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Indramayu.
Trinani menekankan bahwa saat ini muncul potensi objek wisata lokal di desa-desa, yang harus terus dikembangkan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Pengembangan Desa Wisata menjadi salah satu upaya untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui objek wisata, yang sejalan dengan pencapaian Visi Indramayu Bermartabat (bersih, religius, maju, adil, makmur, dan hebat).
“Bupati Indramayu sangat memperhatikan pengembangan desa wisata. Harapannya, ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki,” tegas Trinani.
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Ella Nurlaela Sari, menyatakan bahwa saat ini tujuh desa telah menyelesaikan proses pekerjaan pengembangan. Sementara itu, tiga desa sedang dalam tahap pelaksanaan, dan satu desa akan dilaksanakan pada anggaran perubahan tahun 2023.
Pengembangan Desa Wisata menjadi insentif dari Pemkab Indramayu agar objek wisata terus berkembang, dikelola oleh pihak desa seperti BUMDes atau Kompepar.
“Dengan pengelolaan oleh pihak desa, mereka harus memiliki komitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan objek wisata tersebut sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya,” ungkap Ella.