Viral! Akibat Mixue, Guru di Indramayu Ini Dirujak Warganet

Sekbernews.id – INDRAMAYU Seorang guru berinisial NF di Kabupaten Indramayu ‘dirujak’ warganet. Hal ini akibat unggahan salah satu orang tua muridnya yang tidak terima karena sebuah kejadian di gerai Mixue.

Pada mulanya, sebuah akun Facebook berinisial YBT mengunggah beberapa foto dan tangkapan layar aplikasi percakapan, pada Sabtu (5/11/2023).

Unggahan tersebut disertai kronologi dalam Bahasa Indramayu yang menjelaskan mengapa ia mengunggah foto dan tangkapan layar tersebut.

Berdasarkan penjelasan dalam unggahan itu, ia keberatan atas kegiatan yang dilakukan sang guru. Pasalnya kegiatan yang mengunjungi gerai Mixue yang belum terkonfirmasi lokasinya itu menyebabkan anaknya murung ketika difoto.

Ketika dicari tahu, anaknya memang tidak membeli es krim Mixue karena uang jajannya habis. Hal tersebut menyebabkan anaknya ketika difoto murung. Adapun foto-foto tersebut dikirimkan oleh sang guru ke grup WhatsApp “Grade IV 2023/2024”.

Sebelum mengunggah di Facebook, YBT sudah meminta penjelasan di grup tersebut. Namun jawaban guru yang hanya menjawab “gatau bu” membuatnya tidak puas.

Terlebih, bukannya memberikan klarifikasi lanjutan, guru NF malah meninggalkan grup tersebut tanpa sepatah katapun. Guru lainnya, yang mengaku satu sekolah dengan NF di SD Singajaya 1 berinisial IP yang ada di grup itupun berupaya menenangkan situasi.

Namun YBT tetap tidak menerima penjelasan dari guru IP itu dan memilih untuk menceritakan nasib yang menimpa anaknya di gerai Mixue itu di Facebook.

Dalam waktu 11 jam, unggahan tersebut dibanjiri komentar dan reaksi warganet.

Bahkan unggahan tersebut telah dibagikan hingga lebih dari 8.600 kali oleh pengguna Facebook setelah 11 jam diunggah. Beragam reaksi yang rata-rata menghujat guru tersebut ramai menghias Facebook.

“Gurunya ga peka sama anak didiknya. Mementingkan gaya dan mungkin memang untuk konten pribadi di sosmednya,” ungkap akun Rizky Amalia.

Ada sebagian komentar berbeda yang menasehati pemilik akun yang mengunggah unggahan itu. Mereka berpendapat bahwa unggahan tersebut bisa berpotensi dibawa ke ranah pelanggaran UU ITE.

Hingga saat ini belum ada klarifikasi lebih lanjut dari kedua belah pihak. Sementara itu, reaksi dan komentar terhadap unggahan itu terus bertambah.