Sekbernews.id – INDRAMAYU Tragedi mengenaskan terjadi di Jalan Tambi, Sliyeg, Indramayu, menimpa Tarwin (60), seorang tukang ojek yang biasa beroperasi di Stasiun Jatibarang.
Pada Senin malam (27/11/2023), perjalanan pulangnya berakhir tragis akibat sebuah tumpukan material konstruksi yang menutupi sebagian jalan.
Material tersebut, yang seharusnya digunakan untuk rekonstruksi jalan Tegalurung-Tambi, ditumpuk tanpa pemberitahuan, menciptakan bahaya tak terduga bagi pengguna jalan.
Tarwin, yang familiar dengan kondisi jalan tersebut meski tanpa penerangan, tak mampu menghindari tumpukan material tersebut dan terjatuh.
Diketahui, Tarwin menderita luka parah di kepala dan kehilangan banyak darah. Meski sempat dilarikan ke RS Islam Zam Zam Jatibarang, upaya penyelamatan nyawanya gagal dan ia menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (28/11/2023) sore.
RS milik Muhammadiyah tersebut menuliskan keterangan Tarwin meninggal akibat cedera kepala berat. Saat ini pihak keluarga sudah menyemayamkan jenazah Tarwin.
Kejadian ini juga berdampak pada pengguna jalan lain. Ruli (33), tetangga Tarwin, yang datang ke lokasi kejadian, menyaksikan dua pengendara lain terjatuh akibat material tersebut.
“Saya melihat dua orang lainnya juga terjatuh, tetapi kondisi mereka tidak separah Pak Tarwin. Mereka hanya mengalami luka-luka dan dapat melanjutkan perjalanan,” ujar Ruli.
Warga Sliyeg mengecam kelalaian pihak konstruksi yang menyimpan material secara sembarangan, mengakibatkan risiko tinggi bagi pengguna jalan.
Mereka mendesak perusahaan terkait untuk bertanggung jawab, terutama terhadap kasus kematian Tarwin.
Pada kunjungan awak media ke lokasi kejadian pada Rabu (29/11/2023), tumpukan material sudah tidak terlihat dan tidak ada sisa bercak darah di lokasi. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa pembersihan dilakukan untuk menghilangkan jejak.
“Kemungkinan sudah dibersihkan untuk menghilangkan jejak,” ungkap seorang warga setempat, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Hingga saat ini, pihak perusahaan pemegang proyek, kepolisian, maupun dinas terkait belum mengeluarkan pernyataan resminya terkait tumpukan material yang diduga menyebabkan kecelakaan di Jalan Tambi tersebut.
Editor: KACIM