sekbernews.id – INDRAMAYU Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka study dan benchmarking terkait fasilitas Cooling Water System unit utilities dan Effluent Water Treatment Plant (EWTP) dan Lagoon yang ada RU VI Balongan dan dilaksanakan selama 3 hari mulai 20 s.d. 22 Juni 2023 dengan agenda kegiatan pembukaan di hari pertama.
Hadir dalam kegiatan tersebut Manager Engineering & Development PT KPI Unit VI Balongan Jefri A. Simanjuntak mewakili Tim Manajemen serta pekerja dari fungsi terkait. Melalui sambutannya Jefri menyatakan keterbukaan RU VI kepada delegasi PHR yang hadir.
“Silahkan tanyakan data maupun informasi yang diperlukan, kami dengan senang hati akan berbagi ilmu dan pengalaman”, ungkap Jefri.
Jefri juga menyampaikan melalui sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan kebaikan bagi kedua perusahaan dalam memenuhi kebutuhan energi bangsa.
Sementara itu, Agus Sardjono mewakili PHR mengatakan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi Pertamina Hulu Rokan adalah Water Management. Saat ini PHR mampu memproduksi minyak dan gas setara 160 Ribu Barrel Oil Per Day (BOPD) dengan excess air mencapai 8.5 Barrel Per Day (BPD).
Ke depannya PHR akan meningkatkan target produksi menjadi 300 Ribu BOPD yang diperhitungkan akan meningkatkan excess air menjadi 14 Juta BPD, maka dari itu diperlukan manajemen pembuangan air yang baik.
“Kami ingin melihat dan mempelajari fasilitas serta best practice water manajemen yang sudah dijalankan oleh RU VI Balongan”, ungkap Agus.
Adapun yang ingin dipelajari mulai dari desain, fasilitas, sampai pemenuhan aspek lingkungan yang diterapkan di RU VI Balongan.
Selain melakukan diskusi, kunjungan tersebut juga diisi dengan pelaksanaan site visit ke Cooling Water System unit utilities dan Effluent Water Treatment Plant (EWTP) serta Lagoon untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terkait water management.
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR RU VI Mohamad Zulkifli menerangkan RU VI berkomitmen penuh menerapkan Aspek Environmental, Social & Governance (ESG) secara serius dalam setiap kegiatan operasinya.
“Segala bentuk excess yang dikeluarkan oleh RU VI dipastikan telah memenuhi Nilai Ambang Batas aman lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku”, terang Zul.
Selain itu berbagai inovasi terus dilakukan oleh pekerja RU VI untuk meminimalkan efek samping negatif yang dikeluarkan.
Di bidang sosial dan pemberdayaan, melalui program CSR Masyarakat Pengelola Daur Ulang Sampah (Wiralodra), Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA), Tegal Sembadra Eco Farming, Pemberdayaan Warga Binaan Lapas, Mangoes Center, dan Pemberdayaan Pemuda dengan Pelatihan Juru Las diharapkan keberadaan RU VI tetap menjadi berkah bagi masyarakat.
Penulis : Toto
Editor : Kacim