Sekbernews.id – INDRAMAYU Hellboy II: The Golden Army merupakan sekuel dari film Hellboy (2004) yang kembali digarap oleh Guillermo del Toro, seorang sutradara dengan ciri khas visual fantasi gelap dan imajinasi yang kuat. Film ini dirilis pada tahun 2008 dan melanjutkan kisah sang iblis merah yang bekerja untuk Bureau for Paranormal Research and Defense (B.P.R.D) dalam menghadapi ancaman makhluk-makhluk mistis dari dunia lain.
Sekuel ini menampilkan skala cerita yang lebih besar, dunia fantasi yang lebih dalam, serta karakter-karakter yang semakin berkembang, menjadikannya salah satu film adaptasi komik paling artistik di era 2000-an.
Saksikan film ini di Bioskop TransTV pada Selasa (28/10/2025) pukul 21:00 WIB malam ini. Sebelum menyaksikannya, silakan simak sinopsis dan alur ceritanya berikut ini.
Daftar Isi
Sinopsis
Cerita berpusat pada Hellboy (Ron Perlman) yang kembali bertugas bersama tim B.P.R.D menghadapi ancaman baru: Pangeran Nuada (Luke Goss), pewaris bangsa elf yang berniat menghidupkan kembali Pasukan Emas (The Golden Army) — sekelompok prajurit mekanik yang tak terkalahkan, diciptakan untuk mengakhiri perang antara manusia dan makhluk mistis.
Di sisi lain, hubungan Hellboy dengan Liz Sherman (Selma Blair) semakin diuji oleh perbedaan sifat dan pandangan hidup, terutama saat Liz menyembunyikan rahasia besar tentang dirinya.
Alur Cerita
Film dibuka dengan dongeng masa lalu tentang perang besar antara manusia dan makhluk mistis. Untuk mengakhiri konflik itu, Raja Balor menciptakan pasukan mekanik tak terkalahkan bernama Golden Army. Namun setelah melihat kehancuran yang disebabkan, sang raja mengunci pasukan tersebut dengan mahkota sihir, lalu mengasingkan mereka selamanya.
Berabad-abad kemudian, Pangeran Nuada, anak Raja Balor, merasa manusia telah melanggar perjanjian damai dengan terus menghancurkan alam dan dunia sihir. Ia pun memutuskan untuk membangkitkan kembali Golden Army guna menyeimbangkan dunia. Untuk melakukannya, ia harus mengumpulkan tiga bagian mahkota sihir.
Sementara itu, Hellboy dan tim B.P.R.D. — terdiri dari Abe Sapien (Doug Jones), Liz Sherman, dan pemimpin baru mereka Johann Krauss (Seth MacFarlane) — dikirim untuk menghentikan rencana Nuada. Dalam misi itu, Hellboy mulai dikenal publik setelah identitasnya terbongkar ke dunia manusia, memunculkan dilema tentang penerimaan dan jati dirinya.
Pertarungan demi pertarungan terjadi, dari pasar bawah tanah penuh makhluk gaib hingga pertempuran epik melawan monster penjaga mahkota. Di tengah konflik tersebut, Abe jatuh cinta pada Pangeran Nuala, saudari kembar Nuada yang ingin menghentikan rencana saudaranya. Namun cinta itu tragis karena kehidupan Nuala dan Nuada terhubung secara magis — bila salah satu terluka, yang lain turut merasakan.
Klimaks film terjadi saat Hellboy menantang Nuada dalam duel untuk menentukan nasib dunia. Dengan keberanian dan empati, Hellboy berhasil menang tanpa harus membunuh dengan kebencian. Namun akhir cerita menjadi getir ketika Nuala mengorbankan diri agar saudara kembarnya berhenti menyebar kehancuran.
Setelah pertempuran berakhir, Hellboy dan Liz memutuskan meninggalkan B.P.R.D. untuk membangun kehidupan baru, sembari menghadapi kenyataan bahwa mereka akan segera menjadi orang tua.
Data Film
- Judul Film: Hellboy II: The Golden Army
- Sutradara: Guillermo del Toro
- Produser: Lawrence Gordon, Mike Richardson, Lloyd Levin
- Penulis Skenario: Guillermo del Toro, Mike Mignola
- Pemeran Utama:
- Ron Perlman sebagai Hellboy
- Selma Blair sebagai Liz Sherman
- Doug Jones sebagai Abe Sapien
- Luke Goss sebagai Pangeran Nuada
- Anna Walton sebagai Putri Nuala
- Seth MacFarlane sebagai suara Johann Krauss
- Tanggal Rilis: 11 Juli 2008
- Genre: Aksi, Fantasi, Petualangan
- Durasi: 120 menit
- Negara Asal: Amerika Serikat
- Perusahaan Produksi: Universal Pictures, Dark Horse Entertainment, Lawrence Gordon Productions
Penutup
Hellboy II: The Golden Army bukan hanya sekuel yang memperluas semesta film pertamanya, tetapi juga memperlihatkan kemampuan Guillermo del Toro dalam menggabungkan unsur aksi, drama, dan visual artistik dengan sentuhan emosional yang mendalam.
Film ini menampilkan dunia fantasi yang hidup dan karakter yang berlapis, serta menyentuh tema kemanusiaan, cinta, dan penerimaan diri dengan cara yang puitis. Meski tak selalu menjadi blockbuster besar di box office, film ini kini dianggap sebagai salah satu karya superhero paling estetis dan bernilai artistik tinggi dalam sejarah modern.
