Tuesday, November 26, 2024
HomeDaerahSikapi Masalah Air, Pjs Bupati Indramayu Kunjungi Bendung Salamdarma dan Waduk Cipancuh

Sikapi Masalah Air, Pjs Bupati Indramayu Kunjungi Bendung Salamdarma dan Waduk Cipancuh

Sekbernews.id – INDRAMAYU Salah satu kunci utama keberhasilan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu adalah ketersediaan air untuk lahan-lahan pertanian. Meski demikian, tantangan terkait pasokan air masih ada, baik karena proyek pembangunan irigasi modern yang sedang berlangsung maupun kurangnya sumber air.

Untuk memahami permasalahan air ini secara langsung di wilayah barat Kabupaten Indramayu, Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M. Si, bersama Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Sugeng Heriyanto, meninjau dua lokasi penting, yakni Bendungan Salam Darma di Kecamatan Anjatan dan Waduk Cipancuh yang berada di Kecamatan Haurgeulis dan Gantar, pada hari Rabu (9/10/2024) kemarin.

Dedi Taufik menegaskan, sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kabupaten Indramayu sebagai daerah agraris. Apalagi, kabupaten ini mendapat mandat dari pemerintah pusat sebagai lumbung padi nasional yang berperan penting dalam ketahanan pangan.

Oleh karena itu, kata Dedi, pasokan air bagi para petani perlu mendapat perhatian serius agar kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Sebagai bagian dari komitmennya, Dedi secara langsung memantau dua lokasi sumber air tersebut, mengingat keberlangsungan produksi pertanian di daerah tersebut sangat bergantung pada sumber air tersebut.

Di Bendungan Salam Darma, Dedi mengungkapkan bahwa aliran air yang ada saat ini hanya 18 meter kubik per detik, jauh di bawah kondisi normal yang seharusnya mencapai 35 meter kubik per detik. Situasi ini perlu segera ditangani agar suplai air bisa mencapai desa-desa di Kecamatan Patrol yang sangat membutuhkan.

Sementara itu, di Waduk Cipancuh, kondisi waduk saat ini sedang kering dan diperkirakan baru akan terisi pada bulan Desember. Jika musim hujan datang terlambat, maka akan ada potensi keterlambatan dalam musim tanam bagi sekitar 6.300 hektare lahan yang bergantung pada air dari waduk ini.

“Hari ini, kami bersama Dinas Pertanian mendapatkan informasi langsung dari PJT II mengenai kondisi irigasi serta langkah antisipatif yang perlu diambil untuk menghadapi musim tanam mendatang,” ujar Dedi Taufik yang didampingi oleh Sugeng Heriyanto.

Edyhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Berita Terkait

terbaru