Sekbernews.id – INDRAMAYU PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI (RU VI) Balongan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi kebakaran di sekitar wilayah operasional kilang.
Melalui bagian Emergency and Insurance HSSE RU VI, perusahaan kembali menggelar kegiatan sosialisasi dan praktik penanggulangan kebakaran bagi warga dari empat desa Ring 1 Kilang Balongan, yakni Desa Majakerta, Balongan, Sukaurip, dan Sukareja. Kegiatan yang diikuti oleh 92 peserta ini berlangsung di Halaman Aula Perumahan Pertamina Bumi Patra Indramayu pada Jumat (31/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat mendapatkan pelatihan langsung mengenai teknik dasar penanganan kebakaran, seperti penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), cara memadamkan api dengan kain basah, serta penggunaan Fire Blanket. Melalui praktik ini, warga diharapkan mampu menanggulangi kebakaran ringan secara cepat dan tepat sebelum api membesar.
Section Head Emergency and Insurance (E&I) RU VI, Yogy Wardana, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat serta perangkat desa dalam menghadapi kebakaran yang bisa saja terjadi di lingkungan tempat tinggal.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan warga dalam menangani kebakaran kecil agar tidak berkembang menjadi kebakaran besar,” ujar Yogy.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju pelaksanaan Major Emergency Drill atau simulasi darurat besar yang akan digelar di Kilang Balongan pada pertengahan November 2025 mendatang.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menekankan pentingnya pencegahan kebakaran di sekitar kawasan kilang. Menurutnya, Pertamina RU VI secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran jerami sisa panen, terutama di lahan milik Pertamina yang dipinjamkan kepada warga untuk pertanian.
Selain sosialisasi pencegahan kebakaran, Pertamina RU VI juga terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Pemuda Tangguh Bencana (PETA). Program ini melatih para pemuda agar siap menghadapi berbagai potensi bencana di lingkungan mereka.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang bisa terjadi kapan saja,” pungkas Zulkifli.



