Sekbernews.id – INDRAMAYU PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah menyalurkan bantuan sebesar 336 juta Rupiah untuk mendukung upaya peningkatan gizi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis (SDM & PB) PT KPI, Tenny Elfrida, kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina, di Pendopo Indramayu beberapa waktu lalu. Acara ini juga dihadiri oleh VP HSSE PT KPI, Diandoro Arifian, GM PT KPI Unit VI Balongan, Sugeng Firmanto, serta tim manajemen lainnya.
Dalam sambutannya, Tenny Elfrida menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT KPI. Ia berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah Indramayu untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, sehingga dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan bebas dari stunting.
“Harapan kami, bantuan ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indramayu, terutama anak-anak, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” kata Tenny, dikutip pada Minggu (28/7/2024).
Area Manager Communication, Relation, and CSR PT KPI Unit Balongan, Mohamad Zulkifli, menambahkan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat didistribusikan melalui puskesmas-puskesmas di Indramayu serta fasilitas kesehatan lainnya. Hal ini diharapkan dapat memperkuat penanganan stunting dan peningkatan gizi di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor dua, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan,” ujar Zulkifli.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT KPI atas bantuan yang diberikan. Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah Indramayu dan PT Kilang Pertamina Internasional dapat terus terjalin dengan baik, sehingga kolaborasi untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju Indramayu Bermartabat dapat terwujud.
Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan pada tahun 2023, dari 21,1% menjadi 18,4%.