Sekbernews.id – INDRAMAYU Refinery Unit VI Balongan, yang berada di bawah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui departemen Kesehatan Fungsi HSSE, baru-baru ini menggelar seminar kesehatan. Seminar ini menyoroti penanganan pertama pada korban gigitan hewan liar dan diadakan di Gedung Patra Ayu, Perumahan Bumi Patra, Indramayu.
Pada seminar tersebut, hadir Dr. dr. Tri Maharani, M.Si., Sp.EM., salah seorang pendiri RECS Indonesia, dan juga Presiden Indonesian Toxicology Society. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pekerja dan keluarga, mitra kerja, Patrapala RU VI, hingga perwakilan dokter dari Indramayu dan mahasiswa.
Menurut Manager HSSE, dr. Nur M. Marheliansyah, tujuan dari seminar ini adalah untuk mempromosikan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi gigitan hewan liar di lingkungan kerja dan rumah tangga. “Melalui seminar ini, kami berusaha menciptakan lingkungan kerja dan hunian yang lebih aman dan nyaman,” ungkap dr. Nur.
Refinery Unit VI memiliki wilayah yang sangat luas, tidak hanya dalam ruangan kilang tapi juga perumahan karyawan. Mereka menghadapi tantangan serius mengenai bahaya hewan liar, terutama yang berbisa. Dampaknya bukan hanya merugikan kesejahteraan karyawan dan keluarganya, namun juga pada lancarnya operasional kilang.
Dr. Nur menambahkan, “Semoga melalui seminar ini, peserta mendapatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan baru dalam menangani korban gigitan hewan liar.”
Narasumber seminari, dr. Tri, memberikan pemaparan yang mendalam tentang risiko yang timbul dari gigitan hewan liar seperti ular, ubur-ubur, lebah, tawon, atau rabies. Dia juga membahas tindakan yang tepat untuk mencegah dan menangani kasus tersebut.
Dr. Tri mengungkapkan bahwa cukup banyak orang yang salah dalam penanganan pertama ke korban gigitan hewan liar. Misalnya, jika seseorang disengat oleh lebah, penanganan pertamanya bukanlah dengan mengoleskan pasta gigi, tetapi segera mengambil sengat dengan lakban atau jarum yang steril. Dia menyarankan untuk menyiram area yang tersengat dengan air dingin, kompres dengan es batu dan mengoleskan lotion Calamine untuk meredakan rasa gatal.
Sebagai contoh lain, ia menjelaskan penanganan pertama korban gigitan ular. Daripada menghentikan aliran darah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi pergerakan bagian tubuh yang tergigit seperti yang sering disalahpahami dalam film.
Dr. Tri menutup seminar dengan menambahkan bahwa hewan liar memang berbahaya, namun pada saat yang sama juga penting bagi keseimbangan rantai makanan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penanganan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan keselamatan diri kita semua.
Penulis : Edy
Editor : Kacim