Sekbernews.id – INDRAMAYU PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan, atau yang lebih dikenal dengan Kilang Pertamina Balongan, merupakan salah satu kilang strategis milik Pertamina. Berlokasi di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kilang ini telah menjadi tulang punggung pasokan energi nasional sejak pertama kali beroperasi pada 1994.
Awalnya, Kilang Balongan dibangun dengan kapasitas pengolahan 125.000 barel minyak per hari. Minyak mentah yang diolah sebagian besar berasal dari Provinsi Riau, terdiri atas 80 persen Crude Duri dan 20 persen Crude Minas. Kilang ini memiliki peran vital dalam mengubah minyak mentah menjadi berbagai produk Bahan Bakar Minyak (BBM), non-BBM, hingga petrokimia yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Area Manager Communication, Relation, and CSR PT KPI Unit VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menegaskan bahwa kilang ini memegang peranan strategis dalam menjaga ketahanan energi nasional. Pasalnya, mayoritas produk dari Kilang Balongan didistribusikan ke wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Sebanyak 82 persen produksi kilang ini disalurkan untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta dan Jawa Barat, 12 persen untuk wilayah sekitar, sementara 6 persen sisanya diekspor ke Singapura dalam bentuk Decant Oil.
Pada 2022, kapasitas pengolahan Kilang Balongan meningkat menjadi 150.000 barel per hari melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Tahap I di unit Crude Distillation Unit (CDU). Penyelesaian proyek ini menjadi pencapaian penting, karena merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama yang berhasil dirampungkan oleh Pertamina.
Keberhasilan tersebut tidak hanya memperkuat kapasitas kilang, tetapi juga menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung kedaulatan energi Indonesia.
Kilang Balongan dilengkapi dengan sejumlah unit pengolahan berteknologi tinggi. Salah satunya adalah Residue Catalytic Cracking (RCC) yang mampu mengolah hingga 83.000 barel per hari. Unit ini berfungsi mengubah residu minyak berat bernilai rendah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti LPG, propylene, naphtha, dan gasoline beroktan tinggi.
Selain itu, terdapat Propylene Olefin Complex (POC) yang menghasilkan sekitar 6 persen produk kilang, berupa propylene untuk kebutuhan industri plastik. Kilang Balongan juga memiliki Kilang Langit Biru Balongan (KLBB), yang bertugas mengolah Low Octane Mogas Component (LOMC) menjadi High Octane Mogas Component (HOMC) untuk kebutuhan kilang lainnya.
Produk yang dihasilkan Kilang Balongan terbilang lengkap dan strategis bagi kebutuhan dalam negeri. Mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina Dex, LPG, hingga avtur. Selain itu, kilang ini juga memproduksi propylene dan berbagai specialty chemical untuk kebutuhan industri, salah satunya Gas Oil for Antifoam (GO Foam).
Dengan dukungan unit-unit modern yang saling terintegrasi, Kilang Pertamina Balongan tidak hanya menjadi penopang kebutuhan energi domestik, tetapi juga berperan penting dalam ekspor dan industri petrokimia nasional.



