Monday, November 25, 2024
HomeDaerahPengunjuk Rasa di Perumdam TDA Diduga Intimidasi Wartawan

Pengunjuk Rasa di Perumdam TDA Diduga Intimidasi Wartawan

Sekbernews.id – INDRAMAYU Unjuk rasa yang diadakan oleh Aliansi Topi Jerami (ATJ) di Perumdam TDA Indramayu berubah menjadi insiden yang tidak menyenangkan. Aksi yang dihelat pada Kamis (15/8/2024) tersebut tidak hanya diwarnai oleh tuntutan terhadap kinerja perusahaan, tetapi juga oleh tindakan intimidasi yang hampir berujung pada kekerasan terhadap wartawan yang meliput.

Salah satu korban dari insiden tersebut adalah Urip Triandi, seorang jurnalis dari garisperistiwa.com. Urip menceritakan bahwa awalnya demo berjalan dengan damai dan tertib. Para peserta aksi menyuarakan tuntutan mereka dengan orasi yang teratur.

Namun, situasi berubah ketika seorang peserta aksi mencoba merobek baliho yang berisi deklarasi zona integritas—sebuah deklarasi yang sejalan dengan tuntutan para demonstran untuk mengawal kinerja PDAM.

Melihat hal tersebut, Urip mencoba menghentikan tindakan itu sambil menjelaskan bahwa baliho tersebut mendukung tujuan aksi. Sayangnya, upaya Urip malah dianggap menghalangi aksi, dan dia hampir menjadi korban pengeroyokan oleh peserta demo lainnya.

“Saya hanya ingin menjelaskan bahwa baliho tersebut mendukung apa yang disampaikan oleh para demonstran. Namun, sebelum saya sempat menjelaskan lebih jauh, saya sudah dikepung oleh beberapa peserta aksi yang tampaknya salah paham,” ujar Urip.

Setelah insiden tersebut, Urip dan beberapa wartawan lainnya merasa perlu melakukan klarifikasi. Mereka kemudian mencoba bertemu dengan koordinator demonstran untuk meminta penjelasan.

Namun, upaya ini tidak berjalan mulus. Dalam sebuah video yang diterima redaksi, terlihat koordinator aksi, Carkaya, dengan nada tinggi menolak kehadiran wartawan.

“Apa yang akan kamu lakukan kalau saya tidak mau diwawancarai?” tantang Carkaya, sambil meminta para wartawan untuk segera meninggalkan lokasi.

Merasa tidak mendapatkan respons yang memadai, Urip dan rekan-rekannya memutuskan untuk melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian.

“Kami hanya menjalankan tugas jurnalistik, tetapi malah dituduh memprovokasi. Mengenai baliho yang ingin dirusak, saya hanya ingin menyampaikan bahwa esensinya sama, mengawal kinerja PDAM,” tegas Urip.

Edyhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita-berita daerah di seluruh Indonesia.
Berita Terkait

terbaru