Sekbernews.id – JAKARTA Gerakan salam 4 jari mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial, khususnya di platform X dan Instagram.
Gerakan yang diinisiasi oleh Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia, John Muhammad, ini dianggap sebagai simbol penolakan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi Pilpres 2024.
John Muhammad mengklarifikasi bahwa gerakan ini merupakan bentuk ekspresi kebebasan memilih, yang mengarahkan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), atau pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Ini adalah gerakan masyarakat sipil yang lahir dari kegelisahan kami terhadap kondisi politik saat ini, tanpa ada permintaan atau tekanan dari kedua paslon tersebut,” ujar John dalam wawancaranya dengan media, dikutip pada Selasa (30/1/2024).
Alasan yang mendasari gerakan ini cukup bervariasi, mulai dari ketidakpercayaan terhadap kelayakan paslon nomor urut 2, hingga kebutuhan solidaritas yang lebih luas dari masyarakat sipil untuk menghadapi potensi kemenangan satu putaran oleh paslon tersebut.
John juga menyoroti adanya “invisible hands” yang berusaha mencegah terbentuknya koalisi antara paslon 1 dan 3, yang bisa menjadi strategi kunci apabila Pilpres berlangsung dalam dua putaran.
Simbol salam 4 jari sendiri dipilih karena memiliki makna yang mendalam, di antaranya representasi gabungan dari paslon 1 dan 3, sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, serta sebagai kode internasional untuk situasi bahaya atau permintaan pertolongan.
Tak ketinggalan, simbol ini juga dipandang sebagai lambang harapan bagi munculnya kekuatan politik baru yang lebih progresif dan anti-oligarki.
John Muhammad menyerukan agar masyarakat tidak memilih untuk golput dalam Pilpres 2024, mengajak mereka untuk memilih antara paslon 1 atau 3 dan aktif menyuarakan aspirasi serta tuntutan mereka.
“Gunakan simbol empat jari ini dalam berbagai kesempatan dan di berbagai media, sebagai ekspresi dukungan kita terhadap perubahan politik yang lebih baik,” imbau John.
Gerakan salam 4 jari ini telah mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan warganet, yang turut menyebarkan simbol ini melalui Twibbon dan tagar #BukanPrabowoGibran, semakin memperkuat pesan dan jangkauan gerakan ini di dunia maya.
Gerakan ini menandai salah satu momen penting dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pilpres 2024, menunjukkan betapa media sosial dan simbolisme dapat menjadi alat yang efektif dalam menggalang dukungan dan ekspresi politik masyarakat.