Sekbernews.id – INDRAMAYU Sebagai industri migas, Kilang Pertamina Balongan termasuk dalam area berisiko tinggi terhadap terjadinya insiden. Selain potensi kecelakaan kerja, kesehatan para pekerja juga rentan terganggu akibat paparan radiasi, kebisingan, bahan kimia, gas, suhu panas, hingga getaran mesin.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan terus berupaya memastikan lingkungan kerja tetap aman. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan Refreshment Alat Ukur Industrial Health pada Selasa-Rabu, 9-10 September 2025, di Gedung Aula Perumahan Pertamina Bumi Patra, Indramayu.
Section Head Health PT KPI RU VI Balongan, Anharudin, menjelaskan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pekerja, khususnya dari fungsi HSSE. Para peserta juga dipersiapkan untuk memperoleh sertifikasi resmi dalam penggunaan peralatan pengukur kondisi kerja, guna mencegah kecelakaan dan melindungi kesehatan pekerja.
“Pelatihan ini sangat penting karena menyangkut keselamatan nyawa pekerja. Misalnya, pengecekan kadar oksigen di ruang terbatas wajib dilakukan agar terhindar dari risiko kekurangan oksigen, paparan gas beracun, atau gangguan pendengaran akibat kebisingan berlebih,” jelas Anhar.
Ia menegaskan, banyak insiden di tempat lain yang disebabkan oleh penggunaan alat ukur yang tidak layak atau operator yang tidak kompeten. Karena itu, pemeliharaan alat dan peningkatan keterampilan penggunanya menjadi prioritas utama.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation, and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
“Dengan perlindungan yang maksimal, produktivitas pekerja tetap terjaga sehingga operasional kilang dalam memenuhi kebutuhan BBM nasional bisa berjalan optimal,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan sejumlah narasumber. Pada hari pertama, Andrea Prasetyo dari PT HAS Environmental menyampaikan materi mengenai Industrial Hygiene dan Alat Ukur Bahaya Fisika. Sedangkan pada hari kedua, Din Nuryanto dan F.L Tjajanto dari PT Saka Tunggal Mandiri Jaya membawakan materi terkait Alat Ukur Bahaya Kimia. Seluruh rangkaian acara dipandu oleh dr. Ferdi M. Simanjuntak dari Health RU VI Balongan dan berjalan lancar.