Sekbernews.id – INDRAMAYU Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi tinggi terhadap tiga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit VI Balongan. Penghargaan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja bertajuk Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Taman Kehati dan RTH Kehati yang dilaksanakan pada Selasa (22/7/2025).
Apresiasi itu disampaikan oleh Analis Sistem Mutu dan Lingkungan Biro Perekonomian Setda Jabar, Ermawan Dalisaputra, S.Pt., M.M., yang hadir bersama Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Indramayu, Elly Sunarti, S.T., M.Si. Mereka meninjau langsung pelaksanaan tiga program unggulan TJSL Kilang Balongan, yakni Konservasi Penangkaran Rusa, Konservasi Pohon Langka, dan Mangoes Center.
Ermawan menilai bahwa program-program tersebut menjadi bukti keberhasilan sinergi antara industri dan pelestarian lingkungan yang berpihak pada masyarakat.
“Kami mengapresiasi langkah Kilang Balongan yang telah menghadirkan program TJSL secara terintegrasi dan berkelanjutan. Ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan dapat dikolaborasikan dengan penguatan ekonomi lokal,” ujar Ermawan.
Ia menambahkan bahwa konservasi terhadap Rusa Timor dan berbagai flora langka memperlihatkan komitmen Kilang Balongan dalam menjaga keanekaragaman hayati. Sementara itu, Mangoes Center dinilai sukses mengangkat potensi buah mangga lokal tidak hanya sebagai komoditas, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan dan pengolahan produk turunannya.
“Program Mangoes Center ini mampu mempertemukan dua kepentingan: konservasi dan pemberdayaan ekonomi. Ini merupakan model yang layak direplikasi,” tambahnya saat berdialog dengan para mitra binaan dari Program TJSL Wong Tanggul Ceblok (WTC) yang mengelola Mangoes Center.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Balongan, Mohamad Zulkifli, mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut menjadi validasi atas arah strategis perusahaan dalam menjalankan program sosial dan lingkungan.
“Ketiga program yang kami jalankan bukan proyek terpisah, melainkan bagian dari satu ekosistem besar bernama Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kilang Balongan. Tujuan utamanya adalah membangun nilai bersama (shared value),” jelas Zulkifli.
Ia menegaskan bahwa program TJSL Kilang Balongan tidak hanya fokus pada aspek lingkungan semata, namun juga berupaya memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Melalui pendampingan intensif, masyarakat lokal dibekali keterampilan mulai dari teknik budidaya, pengolahan hasil panen, hingga produksi barang bernilai jual seperti sirup, dodol, dan aneka olahan mangga lainnya.
“Kami percaya, kelestarian lingkungan akan lebih bertahan lama bila masyarakat sekitar turut merasakan manfaatnya. Oleh karena itu, kami libatkan mereka secara aktif dalam seluruh tahapan,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Zulkifli menyatakan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan program TJSL melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta komunitas lokal.
“Kami meyakini bahwa keberlanjutan perusahaan hanya bisa tercapai jika berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.



