Sekbernews.id – INDRAMAYU Akhirnya setelah kuran dari 24 jam namanya digunjingkan warganet, guru di Indramayu yang viral tempo hari angkat suara. Ia mengunggah postingan di akun Facebooknya, Novi Fauziyah Tashillah, pada Minggu (5/11/2023).
“Sebelumnya saya minta maaf atas kejadian atau kegaduhan yang lagi ramai diperbincangkan di sosial media,” ungkapnya dalam unggahan tersebut.
Ia menceritakan kronologi yang terjadi mengapa pada hari Sabtu (4/11/2023) kemarin dirinya berada di Mixue bersama anak didiknya. Lalu ia pun menjelaskan tentang anak yang tidak ikut beli jajanan di Mixue seperti anak didiknya yang lain.
Awal mulanya, demikian ceritanya, ada seorang anak bernama Ifandi yang biasa dipanggil Ipan. Ia mengajaknya ke Mixue sebagai bentuk perhatian siswa kepada gurunya. Namun pada saat ajakan itu, uang Ipan habis sehingga diundur sampai hari Selasa.
“Jd diundur juga kebetulan anak-anak lain pd pengen ikut semua, yaudah saya dan anak didik menjadwalkan dihari sabtu,” tulis Novi.
Sayangnya, anak yang dimaksud itu tidak masuk selama dua hari, sehingga ia tak mengetahui ada rencana bakal ke Mixue pada hari Sabtunya.
Pada hari Sabtu yang ditunggu, semua anak didik Novi yang laki-laki sudah terlebih dulu ke Mixue. Bahkan sebelum ia sampai, mereka sudah memesan jajanan tersebut berupa es krim maupun minuman kekinian.
Menurutnya, ada beberapa anak didik yang memang tidak memesan jajanan di Mixue. Termasuk salah satunya adalah anak yang bersangkutan. Ia sempat ditawari oleh salah satu temannya, namun dijawab tidak karena masih sakit.
Saat acara, Novi mengabadikan momentum di Mixue itu bersama anak didiknya di masing-masing meja. Ia pun sempat melihat anak tersebut di pojok. Namun karena wajahnya memang seperti itu seperti biasanya, jadi Novi tak terlalu menggubrisnya.
Foto itupun diunggah di grup WhatsApp wali murid. Sampai akhirnya orang tua yang memviralkan dirinya memberikan komentar yang menurutnya tidak mengenakkan.
“Saya hanya jawab ‘ga tau’ kemudian keluar dari grup karena sakit hati dengan komentar di grup tersebut. Saya pikir nanti diselesaikan lewat telepon,” ungkapnya.
Saat ditelepon, ia malah mendapatkan percakapan yang tidak enak hati juga. Nada ayah dari anak tersebut selalu meninggi sehingga ia berharap bisa diselesaikan secara langsung di sekolah.
Saat ayah dari anak tersebut datang ke sekolah, guru-guru yang lain termasuk dirinya sudah pulang. Disitu hanya ada kepala sekolah yang menemui ayah anak tersebut. Kepala sekolah berharap masalah itu bisa diselesaikan hari Senin.
“Namun masih di hari Sabtu, di status WhatsApp ibu anak tersebut, saya dimaki-maki dengan kasar,” keluhnya.
Bahkan unggahan di Facebook kemudian semakin menggoncangnya. Sebab tak hanya fotonya, namun juga identitasnya tercantum disitu berikut nomor teleponnya. Dimana hal ini membuat ponselnya terus berdering menerima misscall dan chat.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada yang bersangkutan. Saya ikhlas mengajar anak didik saya meski masih honorer,” ungkapnya.
Dengan klarifikasi ini, ia berharap namanya dibersihkan dari segala tuduhan.