Sekbernews.id – JAKARTA Di awal tahun 2024, industri perbankan Indonesia kembali mengalami guncangan dengan bangkrutnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho di Kota Mojokerto, Jawa Timur. Ini menandai kasus ke-enam dalam setahun terakhir terkait kebangkrutan bank di negeri ini.
BPRS Mojo Artho kehilangan izin usahanya setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pengelolaannya tidak sehat. Keputusan ini diumumkan pada 26 Januari 2024 melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner (KADK) Nomor KEP-13/D.03/2024.
Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas sektor perbankan dan melindungi para konsumen.
Sebelum kejadian ini, BPRS Mojo Artho telah berada dalam pengawasan ketat OJK sejak 19 November 2020. Namun, upaya penyelamatan bank gagal dilakukan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengambil alih untuk melakukan proses likuidasi.
Sekretaris Lembaga LPS, Dimas Yuliharto, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (28/1/2024) menegaskan komitmen LPS dalam memproses klaim penjaminan simpanan nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tren kebangkrutan bank bukanlah hal baru di Indonesia. Sejak awal 2023, telah tercatat beberapa kasus serupa, termasuk BPR Wijaya Kusuma yang bangkrut di awal 2024.
Tahun 2023 sendiri menyaksikan kebangkrutan BPR Persada Guna, BPR Indotama UKM Sulawesi, BPR Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM), dan Perumda BPR KRI.
Berikut adalah daftar bank yang bangkrut sejak awal 2023:
BPR BIM
Bank ini dicabut izin operasionalnya pada 3 Februari 2023. Bank ini menjalani proses likuidasi setelah didirikan sejak 5 Maret 1992. LPS telah mengganti simpanan nasabah senilai Rp13,14 miliar dari total Rp13,64 miliar.
BPR Karya Remaja Indramayu
BPR KRI atau BPR Karya Remaja Indramayu sudah dicabut izin usahanya pada 12 September 2023. BPR KRI, yang berdiri melalui konsolidasi 15 PD BPR di Kabupaten Indramayu, memiliki lebih dari 25.176 nasabah dengan simpanan total Rp285 miliar. LPS telah menggantikan Rp248 miliar simpanan kepada nasabah.
BPR Indotama UKM Sulawesi
Izin dicabut pada 15 November 2023. Bank ini berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan seluruh proses likuidasi diurus oleh tim khusus dari LPS.
BPR Persada Guna
Bank yang berfokus pada nasabah kecil dan menengah di Jawa Timur ini juga mengalami kebangkrutan, meskipun detail waktu pencabutan izinnya tidak disebutkan secara spesifik.
BPR Wijaya Kusuma
Izin usaha bank ini dicabut oleh OJK pada 4 Januari 2024 melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-1/D.03/2024.
BPRS Mojo Artho
Bank syariah ini akhirnya bangkrut setelah ditetapkan sebagai bank dalam pengawasan intensif pada 2020. Izin usahanya dicabut oleh OJK pada 26 Januari 2024.
