Wednesday, October 23, 2024
HomeBisnisIHSG Kembali Melemah Hari Ini, Turun 0,28 Persen

IHSG Kembali Melemah Hari Ini, Turun 0,28 Persen

Sekbernews.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami pelemahan saat dibuka pada perdagangan sesi I Jumat (27/9/2024).

Tren ini terjadi di tengah arus keluar yang semakin deras dari dana investor asing yang meninggalkan pasar saham Indonesia sehari sebelumnya.

Pada pembukaan sesi pagi, IHSG tercatat turun 0,28% menjadi 7.722,86 poin. Hanya dalam tujuh menit setelah perdagangan dimulai, penurunan semakin tajam dengan indeks tergerus 0,66% ke level 7.693,21. Bahkan, IHSG kembali mendekati level psikologis 7.600.

Hingga awal sesi I, nilai transaksi mencapai sekitar Rp 1,3 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,4 miliar saham yang tercatat dalam 86.661 transaksi.

Penurunan IHSG ini beriringan dengan derasnya aliran dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia pada perdagangan sebelumnya.

Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 2,27 triliun di seluruh pasar. Di pasar reguler, penjualan bersih tersebut mencapai Rp 2,53 triliun, namun di pasar tunai dan negosiasi, investor asing justru mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 261,06 miliar.

Sebagian besar aksi jual oleh investor asing menargetkan saham-saham perbankan besar, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yang dilepas sebesar Rp 2,8 triliun pada hari sebelumnya.

Nampaknya, arus dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia beralih ke pasar saham China, menyusul rencana pemerintah China untuk memberikan stimulus ekonomi yang signifikan.

Pemerintah China sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan pengeluaran fiskal, menstabilkan sektor properti, serta menurunkan suku bunga secara lebih agresif. Langkah ini dilakukan untuk membendung perlambatan ekonomi yang terus berlanjut di China.

Salah satu bentuk stimulus ini adalah penerbitan obligasi khusus senilai sekitar US$ 285 miliar atau setara Rp 4.427 triliun. Selain itu, bank-bank besar milik negara akan menerima suntikan dana sebesar US$ 143 miliar atau sekitar Rp 2.220 triliun.

Pemerintah China juga dikabarkan akan memberikan bantuan tunai kepada masyarakat kurang mampu, serta mendistribusikan voucher konsumsi senilai US$ 74 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun untuk mendorong konsumsi selama libur Golden Week.

Total stimulus yang diberikan oleh China ini sangat besar, bahkan hampir setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia yang berkisar Rp 3.000 triliun.

Maka, tidak mengherankan jika arus dana asing mulai berpindah ke China untuk memanfaatkan stimulus ekonomi yang besar ini.

Beberapa hari terakhir, pasar saham China menunjukkan peningkatan signifikan, yang menandakan bahwa investor asing mulai melirik negara tersebut setelah adanya kabar stimulus besar-besaran dari pemerintah China.

Redakturhttp://sekbernews.id
Redaktur yang menulis,mengedit,dan menerbitkan artikel berbagai topik di Sekbernews.id.
Berita Terkait

terbaru