Sekbernews.id – INDRAMAYU Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Organisasi Daerah (ICMI ORDA) Indramayu menggelar Seminar Gender Dalam Islam pada Kamis (21/12/2023) di Aula TP-PKK dan DWP Kabupaten Indramayu.
Acara ini dihadiri oleh Ketua ICMI ORDA Indramayu, Dr. Ahmad Syadali yang diwakili oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Indramayu, Dr. Runisah.
Dr. Runisah, selaku Ketua TP-PKK Indramayu, dalam laporannya menyatakan pandangan bahwa perempuan dan anak-anak merupakan sumber daya yang memiliki potensi besar.
“Idealnya, perempuan dan anak-anak Indonesia adalah sumber daya potensial yang, jika diberi kesempatan, akan mampu berkembang dan meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri serta menjadi penggerak dalam pembangunan bangsa,” ujarnya.
Meskipun demikian, ia juga menyoroti kenyataan bahwa masih terjadi tingkat kekerasan yang tinggi terhadap perempuan serta adanya kesenjangan gender yang signifikan di berbagai bidang.
“Sayangnya, masih terdapat fakta yang tidak menyenangkan, seperti tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan, kesenjangan pembangunan antara perempuan dan laki-laki, keterbatasan akses perempuan terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih baik, serta kurangnya peran perempuan dalam lembaga publik, terutama di bidang politik dan jabatan strategis pemerintahan,” ungkap Dr. Runisah.
Acara seminar ini dihadiri oleh 113 orang dari perwakilan ICMI-ORDA kecamatan serta perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ICMI ORDA Indramayu bersama TP-PKK Indramayu mengangkat tema “Kedudukan Perempuan dalam Islam dan Problem Ketidakadilan Gender”.
Sementara itu, Dr. Runisah, dalam kesempatan ini, juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina atas terselenggaranya acara ini.
“Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati atas terselenggaranya acara ini, sehingga para peserta yang hadir dapat merasakan manfaat dari kehadiran mereka di sini,” ujarnya.
Acara ini diisi oleh Manajer Islam dan Demokrasi dari Yayasan Fahmina, Cirebon-Jawa Barat/ PO JISRA Indonesia Fahmina Institute, Alifatul Arifiati, dan Aktivis Gender serta Akademisi/Dosen FH UNWIR, Riva Rachmi Kusumah sebagai narasumber.
