Sekbernews.id – INDRAMAYU Kenaikan tarif air di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu (TDA) kembali menuai penolakan. Kali ini giliran puluhan mahasiswa yang menggeruduk kantor Perumdam.
Sambil berorasi dan membentangkan poster tuntutan, puluhan mahasiswa yang berasal dari Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indramayu, memadati jalan di depan kantor Perumdam TDA, di Kelurahan Kepandean, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, pada Senin (30/1).
Menurut koordinator aksi, Raden Zulkarnain, aksi mahasiswa ini mengajukan empat poin tuntutan. Dimana tuntutan utamanya adalah pembatalan rencana kenaikan tarif hingga 30% yang akan berlaku Februari mendatang.
Senada dengan Raden, Ketua HMI Indramayu, Robi Saputra, menyampaikan agar Direktur Utama Perumdam TDA bersedia menerima tuntutan tersebut dan mempublikasikannya ke khalayak.
“Kami meminta agar Perumda TDA bisa menunda kenaikan tarif setidaknya sampai tahun depan,” ungkap Robi dalam orasinya.
Naiknya tarif hingga 30% saat ini menurutnya sangat memberatkan masyarakat. Sebab saat ini masyarakat masih dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Robi juga mempertanyakan kerugian Perumdam namun masih mampu setor pendapatan ke daerah. Ia juga menyangsikan soal efisiensi manajemen serta program strategis Dirut Perumdam TDA dalam mengelola air bersih untuk masyarakat.
Di akhir unjuk rasa, semua tuntutan mahasiswa tersebut disepakati dan ditandatangani oleh Dirut Perumdam TDA, Ady Setiawan.
“Empat tuntutan itu kami terima. Namun kami sampaikan dulu ke Kuasa Pemilik Modal, yakni Ibu Bupati,” pungkas Dirut Ady.
Setelahnya mahasiswa membubarkan diri.
*Ikuti berita terbaru Sekbernews di Google News.