Monday, November 25, 2024
HomePeristiwaGempa 6,5 M di Tuban, Ini Kata BMKG

Gempa 6,5 M di Tuban, Ini Kata BMKG

Sekbernews.id – TUBAN Sebuah gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,5 mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024). Getarannya tidak hanya terasa di Jawa Timur, tetapi juga hingga Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini tergolong sebagai gempa bumi dangkal karena lokasi episenternya yang dekat dengan permukaan bumi.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa,” ujar Daryono.

Gempa tektonik ini terjadi pada pukul 15.52 WIB dengan koordinat 5,92 derajat LS dan 112,35 derajat BT. Pusat gempa berlokasi di laut, sekitar 114 kilometer arah timur laut dari Tuban, dengan kedalaman 12 km.

Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) dan tidak berpotensi memicu gelombang tsunami.

Getaran gempa dirasakan secara signifikan di beberapa wilayah, di antaranya Pulau Bawean dengan skala V-VI MMI. Di sana, hampir semua penduduk merasakan getaran tersebut, disertai dengan kerusakan ringan pada bangunan dan barang-barang.

Selain itu, wilayah seperti Blora, Madura, Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Banjar juga merasakan getaran dengan intensitas III-IV MMI, yang terasa oleh orang banyak dalam rumah.

“Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean,” tambah Daryono.

Sementara itu, beberapa wilayah lain seperti Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, dan Banjarmasin merasakan getaran dengan intensitas II-III MMI, yang membuat bangunan terasa bergetar seperti ada truk lewat.

Wilayah lain seperti Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, dan Solo merasakan getaran dengan intensitas II MMI, yang dirasakan beberapa orang serta membuat benda-benda ringan bergoyang.

Sejak gempa utama dengan magnitudo 6 pada pukul 11.22 WIB, tercatat bahwa telah terjadi 22 kali gempa susulan hingga pukul 16.15 WIB. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, BMKG juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” pungkas Daryono.

Basnursyahhttps://sekbernews.id
Jurnalis Sekbernews.id yang menulis tentang berita nasional, pemerintahan, serta politik.
Berita Terkait

terbaru