Sekbernews.id – INDRAMAYU Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu mengungkap adanya dugaan manipulasi data dalam kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Data peserta didik diduga dipalsukan saat dilaporkan ke Kementerian, mengindikasikan niat jahat yang berpotensi mencoreng dunia pendidikan.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, memberikan tanggapannya.
Ia menyatakan bahwa bila dugaan ini benar, kesalahan pada data bisa berimbas pada penyusunan program atau kebijakan pendidikan yang tidak tepat sasaran.
“Bila yang ditemukan adalah masalah data, maka itulah yang paling mendasar. Salah data, maka akan salah juga dalam membuat program atau kebijakan,” kata Ono, Jumat (3/1/2025).
Menurutnya, persoalan ini menjadi perhatian serius, terutama karena data fundamental sangat berpengaruh pada kualitas kebijakan pendidikan.
Ono juga mendukung program Jaksa Masuk Sekolah yang diinisiasi Kejari Indramayu.
Ia berharap program ini dapat digunakan untuk memonitor dan memperbaiki data pendidikan secara menyeluruh.
“Program Jaksa Masuk Sekolah harus mampu membantu perbaikan data yang sangat fundamental. Ini akan sangat berarti bagi program pendidikan, khususnya di Indramayu,” ujarnya.
Kejari Indramayu menyebut manipulasi data ini terjadi di sektor pendidikan tingkat SD dan SMP. Temuan ini, menurut Ono, harus menjadi catatan penting bagi kepala daerah dan anggota DPRD di Kabupaten Indramayu.
Selain itu, DPRD Provinsi Jawa Barat memastikan tidak akan tinggal diam. “Kami di DPRD Jabar tentunya akan terus memonitoring,” tegas Ono.