Sekbernews.id – INDRAMAYU Seorang siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kandanghaur, ANS, memilih tidak mengikuti ujian tengah semester sejak Selasa lalu. Putri pasangan Sub dan Ynt itu lebih banyak mengurung diri di kamar rumahnya di Blok Kali Song, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Keputusan ANS absen ujian tidak lepas dari persoalan biaya pendidikan. Pihak sekolah sebelumnya memanggilnya untuk membicarakan tunggakan administrasi yang belum terbayarkan. Kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas membuat Adelia sulit memenuhi kewajiban tersebut.
Ibu ANS, Ynt, mengaku bahwa keluarganya tidak mampu membayar biaya sekolah. Apalagi sang suami yang berprofesi sebagai nelayan sudah tidak lagi melaut dalam setahun terakhir. Situasi ini semakin memperberat keadaan.
“Kartu ujian sudah diambil, tapi anak saya diminta mencicil biaya. Kalau tidak, katanya tidak bisa ikut ujian. Saya bingung harus mencari uang dari mana untuk membayar,” ujar Ynt dengan nada pasrah, pada Rabu (17/9/2025) kemarin.
Sementara itu, wali kelas ANS, Rizky, membenarkan bahwa siswinya tersebut tidak mengikuti ujian selama dua hari. Ia menjelaskan bahwa kartu ujian sebenarnya sudah diberikan kepada ANS pada Senin pagi. Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah, Ida, juga pernah memanggil ANS terkait tunggakan tersebut.
Menurut Rizky, pihak sekolah tidak pernah mewajibkan pembayaran penuh secara langsung. Namun, sekolah tetap berharap ada pemasukan untuk mengurangi beban tunggakan.
“Total tunggakan mencapai Rp4,9 juta setelah dikurangi bantuan dana PIP sebesar Rp1,8 juta. Tunggakan itu terakumulasi sejak ANS pertama masuk sekolah,” jelasnya.
Rizky menegaskan, meski ada tunggakan, sekolah tidak pernah melarang siswanya mengikuti ujian. Namun, sebelum pelaksanaan ujian, siswa diminta menyampaikan kondisi tersebut kepada orang tua masing-masing.



