Sekbernews.id – INDRAMAYU Upaya penyelamatan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI) yang dilakukan Forum Ketua Jurnalis Indramayu (FKJI) akhirnya mendapat titik terang. Jumat (11/7/2025), FKJI diundang secara resmi oleh Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, S.H., M.H., dalam sebuah audiensi yang berlangsung di Pendopo Indramayu.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan audiensi yang diajukan FKJI dua pekan sebelumnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah perwakilan organisasi dan forum jurnalis, antara lain Ketua FKJI Asnawi Day, Tomi Susanto dan Andri Prayitno dari FPWI, Sony Syahrony dari PWRI Jaya, Atim Sawano dari IWOI, Cutisna dari JOIN, Hendra Sumiarsa dari PWI, serta Chong Soneta yang mewakili Forum Kombes. Turut pula hadir jurnalis media sosial dan konten kreator seperti Aziz dan Waryono.
Dalam audiensi itu, FKJI menyampaikan empat poin utama yang menjadi perhatian kalangan jurnalis Indramayu. Poin-poin tersebut mencerminkan kekhawatiran sekaligus harapan terhadap keberlanjutan aktivitas pers di daerah, terutama menyangkut fungsi Gedung GPI dan dukungan pemerintah daerah terhadap kerja jurnalistik.
Jurnalis Sampaikan Empat Tuntutan
Ketua FKJI, Asnawi Day, menyampaikan bahwa wartawan berharap Gedung GPI dapat dikembalikan ke fungsinya semula sebagai pusat kegiatan wartawan. Gedung yang memiliki nilai historis ini dianggap penting bagi pengembangan kegiatan jurnalistik di Indramayu. FKJI menilai, keberadaan GPI sangat strategis sebagai sarana edukasi, komunikasi, dan peningkatan kapasitas insan pers.
Tuntutan kedua berkaitan dengan pencairan anggaran advertorial yang selama ini terhambat. FKJI menilai adanya intervensi pihak tertentu menyebabkan sejumlah dinas menghentikan kerja sama publikasi yang seharusnya berjalan secara profesional.
Asnawi menekankan bahwa kelancaran pencairan advertorial penting untuk menunjang kegiatan jurnalistik yang berdampak langsung pada kualitas informasi publik.
Pada poin ketiga, Asnawi meminta agar insentif dari Dinas Kominfo untuk para wartawan tetap dilanjutkan tanpa revisi atau penghapusan. Ia menyayangkan adanya kabar bahwa insentif tersebut akan dihilangkan, dan menyebut bahwa selama ini insentif menjadi bentuk apresiasi nyata dari pemerintah terhadap kinerja pers. Permintaan ini turut diamini oleh Ketua IWOI, Atim Sawano.
Terakhir, FKJI menyatakan komitmennya untuk menjalin sinergi dan kemitraan yang positif dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Lucky Hakim dan Syaefudin. Kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas pelayanan publik dan menjaga kondusivitas daerah melalui pemberitaan yang edukatif dan solutif.
Respon Positif Wabup
Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Wabup Syaefudin menyatakan kesiapannya untuk meneruskan seluruh poin tersebut kepada Bupati Indramayu. Ia juga menegaskan pentingnya kemitraan antara pemerintah daerah dan insan pers dalam menjaga stabilitas daerah serta mendukung misi pembangunan yang telah dicanangkan.
“Terkait kemitraan dengan wartawan, saya sangat menyambut baik. Pemerintah perlu bersinergi dengan semua elemen, termasuk media, demi kemajuan Indramayu dan terwujudnya visi Indramayu Reang,” ujar Wabup Syaefudin.
Sementara itu, Hendra Sumiarsa dari PWI menambahkan bahwa audiensi ini sebaiknya menjadi titik awal dari penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi jurnalis di Indramayu.
Ia menekankan bahwa Gedung GPI bukan sekadar bangunan, tetapi juga simbol sejarah yang sudah ada sejak 1985. Ia pun mengingatkan pemerintah agar mempertahankan gedung tersebut sebagai bagian dari identitas jurnalis Indramayu.