Sekbernews.id – Hari Ayah Nasional, yang dirayakan setiap tanggal 12 November, merupakan momen spesial yang diakui di banyak negara untuk menghormati dan merayakan peran serta kontribusi para ayah dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Tidak seperti Hari Ibu yang cenderung lebih dikenal luas, Hari Ayah seringkali tidak mendapatkan perhatian yang sama, namun keberadaannya sama pentingnya dalam menegaskan peran penting seorang ayah.
Sejarah
Hari Ayah pertama kali diadakan di Amerika Serikat pada tahun 1910, berkat usaha Sonora Smart Dodd yang terinspirasi oleh seruan untuk menghormati ibu-ibu. Dodd, yang dibesarkan oleh ayahnya sendiri setelah ibunya meninggal, merasa ayah juga layak mendapatkan penghargaan serupa.
Meskipun awalnya perayaan ini tidak sepopuler Hari Ibu, lambat laun Hari Ayah mulai mendapatkan pengakuan dan dirayakan di seluruh dunia.
Di Indonesia, Hari Ayah Nasional pertama kali dirayakan di Indonesia pada tahun 2016 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah. Saat itu, sejumlah organisasi masyarakat dan kelompok lintas sektor turut serta memperingati momen spesial ini.
Gagasan untuk menciptakan Hari Ayah Nasional sendiri diprakarsai oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), organisasi yang bergerak di bidang lintas agama dan budaya.
Ide tentang Hari Ayah muncul ketika pada tahun 2014, PPIP mengadakan kompetisi menulis surat untuk para ibu. Di tengah sayembara itu, muncul sebuah surat dari seorang anak yang mempertanyakan kapan Hari Ayah diperingati.
Karena belum ada penetapan Hari Ayah Nasional, PPIP kemudian mengadakan diskusi mendalam dan memutuskan 12 November sebagai tanggal perayaannya.
Deklarasi resmi Hari Ayah juga dilaksanakan di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam perayaan tersebut, diselenggarakan pula kompetisi menulis surat yang ditujukan kepada ayah.
Total, 100 surat karya anak-anak dikumpulkan dan kemudian dibukukan dalam karya berjudul Kenangan untuk Ayah. Buku ini menjadi simbol penghargaan untuk para ayah dan digunakan sebagai piagam peringatan Hari Ayah Nasional.
Buku tersebut kemudian dikirimkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang saat itu menjabat, sebagai bentuk simbolis piagam Hari Ayah.
Cara Merayakan Hari Ayah
Perayaan Hari Ayah bisa berbeda-beda tergantung pada keluarga masing-masing. Beberapa ide untuk merayakan antara lain:
- Menghabiskan Waktu Bersama: Kualitas waktu yang dihabiskan bersama, seperti makan malam keluarga, menonton film, atau melakukan kegiatan outdoor, bisa menjadi cara yang berarti.
- Memberi Hadiah: Hadiah tidak harus mahal atau mewah, tetapi harus mencerminkan apresiasi atas apa yang disukai dan dihargai oleh ayah.
- Mengucapkan Kata-kata Penuh Makna: Kadang-kadang, kata-kata sederhana penuh dengan emosi lebih berharga daripada hadiah fisik.
Quote untuk Hari Ayah Nasional
- “Ayah, engkau adalah pahlawan pertamaku dan cintaku yang pertama.”
- “Terima kasih, Ayah, atas cinta dan pelajaran yang tak pernah berhenti.”
- “Seorang ayah tidak hanya memberi nafkah, tapi juga memberi contoh bagaimana menjadi manusia yang baik.”
- “Untuk Ayah: Pemandu, pelindung, dan sahabat sejati.”
- “Ayah, terima kasih telah menjadi batu karang dalam hidupku.”
- “Kepada Ayahku, terima kasih telah menjadi bintang yang menuntunku dalam gelap.”
- “Ayah, cintamu adalah fondasi dari kekuatanku.”
- “Bahkan ketika aku tumbuh dewasa, tempat terbaik di dunia masih di sampingmu.”
- “Ayah, terima kasih atas setiap pengorbanan yang kamu lakukan demi kami.”
- “Kamu mungkin telah mengajarkanku banyak hal, tapi yang terpenting, kamu mengajarkanku bagaimana menjadi manusia yang baik.”
Kesimpulan
Hari Ayah adalah kesempatan untuk mengakui dan menghargai peran ayah dalam kehidupan kita. Tidak hanya sebagai penyedia, tapi sebagai guru, pelindung, dan teman. Mari kita gunakan hari ini untuk menunjukkan apresiasi kita kepada para ayah, dan mengingatkan mereka betapa pentingnya mereka dalam hidup kita.
