Sekbernews.id – PENNSYLVANIA Donald Trump, kandidat Presiden Amerika Serikat, menjadi korban penembakan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu sore (13/7/2024) waktu setempat atau Minggu pagi (14/7/2024) Waktu Indonesia Barat (WIB).
Penembakan tersebut menyebabkan darah mengalir dari telinga Trump hingga ke wajahnya. Petugas keamanan segera mengelilingi Trump dan membawanya turun dari panggung.
Anthony Guglielmi, juru bicara kepala Secret Service, menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan langkah-langkah perlindungan dan memastikan kondisi Trump aman.
“Ini sekarang menjadi penyelidikan Secret Service yang sedang berlangsung dan informasi lebih lanjut akan dirilis ketika tersedia,” ujarnya dalam laporan CNN.
Kronologi Penembakan
Suara tembakan terdengar di antara kerumunan sekitar pukul 17.37 waktu setempat. Trump yang sedang berbicara di panggung, segera dikawal turun oleh pasukan Secret Service.
Meski telinganya berdarah, Trump sempat mengepalkan tangannya saat dikawal pergi. Kejadian tersebut memicu kepanikan di kalangan massa yang langsung menundukkan kepala.
Dan Meuser, perwakilan Partai Republik yang berada di lokasi, mendengar delapan hingga sepuluh tembakan. Ia juga menduga beberapa orang di kerumunan terkena tembakan.
Joseph Mine, seorang peserta kampanye, menggambarkan kejadian tersebut sebagai “kekacauan total”. Banyak orang awalnya mengira suara tembakan itu adalah petasan.
Mine menambahkan, dia melihat seorang pria di bangku penonton tertembak di kepala dan seorang wanita di dekatnya tertembak di lengan. Namun, dia tidak mengetahui arah tembakan. Polisi segera bergerak cepat untuk memeriksa bangku penonton.
Tersangka Penembakan Meninggal di Tempat
Jaksa wilayah Butler County, Richard A Goldinger, mengungkapkan bahwa tersangka penembakan Trump tewas di lokasi kejadian setelah penembak jitu merespons tembakan tersebut.
Seorang peserta kampanye dilaporkan meninggal dunia, dan satu orang lainnya dalam kondisi serius. Menurut Goldinger, pelaku berada di luar perimeter keamanan di atap gedung yang bersebelahan dengan tempat kejadian, sehingga tidak melalui pemeriksaan alat detektor senjata.
Acara kampanye Trump dilaporkan memiliki keamanan yang ketat, dengan hanya polisi dan Secret Service yang diizinkan membawa senjata. Detektor logam dan petugas juga memeriksa peserta kampanye untuk memastikan tidak ada yang membawa senjata. Pejabat setempat menyelidiki insiden tersebut sebagai tindakan percobaan pembunuhan.
Kondisi Donald Trump
Juru bicara Trump, Steven Cheung, melaporkan bahwa mantan presiden AS tersebut telah menjalani pemeriksaan di fasilitas medis setempat dan kondisinya stabil.
“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat mereka selama aksi keji ini,” ujarnya.
Donald Trump Jr juga mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan ayahnya melalui telepon. “Saya baru saja berbicara dengan ayah saya dan dia sangat bersemangat. Dia tidak akan pernah berhenti berjuang untuk menyelamatkan Amerika, tidak peduli apa pun yang dilakukan kaum kiri radikal kepadanya,” katanya.
Trump sendiri menyampaikan pernyataan melalui akun Truth Social, mengucapkan terima kasih kepada Secret Service dan seluruh penegak hukum atas respons cepat mereka.
“Saya ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada sesuatu yang salah karena mendengar suara mendesing dan merasakan peluru menembus kulit,” tulisnya.
Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dan yang terluka dalam insiden tersebut.