Sekbernews.id – SUMEDANG Pemerintah Kabupaten Sumedang telah resmi menetapkan status tanggap darurat menyusul dampak dari gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023. Menurut laporan terbaru, lebih dari 1.000 rumah dilaporkan rusak akibat peristiwa ini.
Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, menyatakan komitmennya untuk mengelola penanganan bencana ini dengan baik dan bertanggung jawab. “Kami telah melakukan manajemen yang baik dan merencanakan penanganan bencana di Sumedang dengan penuh akuntabilitas,” ungkap Herman Suryatman saat berada di RSUD Sumedang, pada Selasa (2/1/2024).
Herman juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa Sumedang. Hanya 10 orang dilaporkan mengalami luka ringan, sementara satu orang lainnya mengalami luka sedang.
“Dari total korban yang mengalami luka ringan, saat ini semuanya telah pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, korban yang mengalami luka sedang masih dirawat di Rumah Sakit Santosa setelah dirujuk ke sana,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa delapan Kecamatan terdampak langsung oleh gempa tersebut. Kecamatan tersebut antara lain adalah Sumedang Utara, Cimalaka, Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua, Tanjungkerta, Tanjungmedar, dan Rancakalong.
Dari data terbaru, terjadi peningkatan signifikan jumlah kerusakan rumah. Sebelumnya tercatat 309 unit rumah rusak di 3 kecamatan, namun angka tersebut bertambah menjadi 1.004 rumah yang terdampak gempa. Rinciannya mencakup 808 unit rumah rusak ringan, 93 unit rusak sedang, dan 103 unit rusak berat.
“Informasi ini didasarkan pada kajian yang dilakukan oleh perangkat daerah yang ada di lapangan,” tambahnya.
Sementara evakuasi dan penanganan lanjutan terus berlangsung, pihak berwenang bersama dengan berbagai pihak terkait terus melakukan evaluasi dan upaya pemulihan di daerah terdampak gempa Sumedang.