Sekbernews.id – BANYUMAS Pecahnya Jembatan Kaca “The Geong” di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah, pada Rabu (25/10/2023), menimbulkan satu korban meninggal dan tiga luka-luka.
Menurut Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, dua pengunjung jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter, sementara dua lainnya tergantung di rangka jembatan.
Korban yang meninggal diidentifikasi sebagai FA (49) yang sebelumnya dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Menurut Eko, kondisi FA yang meninggal saat itu sangat lemah, tanpa tanda-tanda perdarahan, hampir seperti pingsan. Seorang pengunjung lainnya masih bisa duduk, sehingga ia dievakuasi terlebih dahulu.
Jembatan kaca ini memiliki panjang sekitar 75 meter dan ketinggian 15 meter. Jembatan ini dikenal dengan nama “The Geong” dan mulai beroperasi pada bulan April 2023 atau saat Idul Fitri 1444 H. Jembatan ini memiliki desain berbentuk T dan ditopang oleh patung tangan raksasa berwarna emas.
Pada awal beroperasi, keamanan jembatan ini menjadi perhatian. Banyak pengunjung merasa bahwa jembatan ini kurang aman. Pihak Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus segera merespons dengan memanggil pengelola jembatan untuk melakukan evaluasi terkait manajemen, manajemen media sosial, manajemen risiko, dan hal-hal lainnya.
Eko menyatakan bahwa banyak yang mengkritik jembatan ini terkait aspek keselamatan dan struktur konstruksinya. Namun, sayangnya, pimpinan pengelola saat itu tidak bisa hadir, hanya perwakilannya yang datang. Mereka hanya bisa menyampaikan pesan kepada pemilik jembatan.
Salah satu karyawan yang bertugas di jembatan kaca, Angga (30), mengungkapkan bahwa sebelum insiden, ia telah memeriksa kondisi jembatan dan menyatakan bahwa semuanya dalam kondisi baik.
Ia tidak melihat adanya keretakan pada jembatan tersebut, meskipun ia tidak mengetahui kapasitas kekuatan jembatan tersebut. Namun, Angga menegaskan bahwa pengelola “The Geong” siap untuk bertanggung jawab atas insiden ini. Pasca-insiden, wahana “The Geong” ditutup sementara.
“Bos telah memerintahkan penutupan sementara sambil menunggu perkembangan selanjutnya. Kami juga siap untuk bertanggung jawab sepenuhnya,” pungkas Angga.