Tuesday, November 26, 2024
HomeDaerahPertamina Balongan Bantu Budidaya Garam Milik Pesantren Assalafiyah Krangkeng

Pertamina Balongan Bantu Budidaya Garam Milik Pesantren Assalafiyah Krangkeng

Sekbernews.id – INDRAMAYU Sebagai wujud kepedulian dan kontribusi perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), PT Pertamina (Persero) kembali menyalurkan bantuan.

Kali ini melalui PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan, Pertamina memberikan dana bantuan kepada Pesantren Assalafiyah. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung pengembangan tambak budidaya garam yang dikelola oleh Pesantren Assalafiyah di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pemberian bantuan ini dilakukan atas rekomendasi dari Kementerian BUMN, dengan tujuan untuk mendukung kebutuhan garam nasional yang dihasilkan oleh petambak garam tradisional di wilayah Kabupaten Indramayu. Mohamad Zulkifli, Area Manager Communication, Relation, and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan, menjelaskan bahwa bantuan dana yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) kepada Pesantren Assalafiyah mencapai Rp 300 juta.

Zulkifli juga menegaskan bahwa sebelum dana bantuan ini disalurkan, Pertamina melalui RU VI Balongan telah melakukan survei, pemantauan, dan verifikasi lapangan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Supandi, salah satu pengurus pesantren dan petani tambak garam, menjelaskan bahwa tambak garam yang dikelola oleh Pesantren Assalafiyah memiliki luas sekitar 28 hektar. Sebagian besar lahan ini dimiliki oleh pesantren, sementara sebagian lainnya merupakan milik wali santri.

Supandi menceritakan bahwa awalnya proses perintisan tambak garam ini mengalami kesulitan, dan hasil garam yang dihasilkan memiliki kualitas rendah. Namun, dengan bantuan dari PT Pertamina (Persero), mereka berhasil meningkatkan kualitas produksi garam mereka dengan menggunakan plastik Geomembrane. Hal ini meningkatkan nilai jual garam mereka menjadi Rp 3.500 per kilogram.

Untuk meningkatkan produksi garam, Pesantren Assalafiyah mengajukan proposal bantuan dana kepada pemerintah, dan proposal tersebut kemudian diarahkan kepada PT Pertamina Persero. Bantuan dana sebesar Rp 300 juta digunakan untuk membeli peralatan yang mendukung proses produksi garam, seperti 32 ribu karung dan 68 roll plastik Geomembrane.

“Bantuan dana dari PT Pertamina (Persero) sangat bermanfaat bagi pengembangan tambak garam kami, yang kini memungkinkan mereka untuk memproduksi garam berkualitas tinggi setiap hari,” ungkap Supandi.

Saat ini, tambak garam yang dikelola oleh Pesantren Assalafiyah mampu memproduksi sekitar 1-2 ton garam berkualitas baik setiap hari. Dengan kualitas garam yang baik, pesantren ini menerima pesanan dari berbagai daerah, bahkan dari Lampung dan Padang.

Selain memberikan lapangan kerja kepada warga sekitar, tambak garam ini juga memberikan pendapatan tambahan yang digunakan untuk biaya operasional pesantren, termasuk subsidi untuk sekitar 100 santri yatim yang mendapatkan pendidikan gratis di pesantren.

Bantuan dana dari PT Pertamina (Persero) mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan menciptakan pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya bantuan ini, ekonomi masyarakat setempat terus berkembang, dan kualitas pendidikan di Pesantren Assalafiyah semakin meningkat.

Pengasuh Pondok Pesantren As Salafiyah, H. Asror, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina, dan berharap agar bisnis Pertamina tetap lancar.

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

terbaru