Sekbernews.id – INDRAMAYU Kerap munculnya Lucky Hakim di media sosial pasca mengajukan pengunduran diri dari posisi Wakil Bupati Indramayu, ditanggapi pengamat politik sebagai pencitraan.
Hal tersebut disampaikan pengamat politik yang juga Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan. Firman mengatakan apa yang dilakukan Lucky Hakim itu membangun citra.
“Itu sah-sah saja dan banyak diadopsi pejabat publik,” jelas Firman.
Firman mengomentari peristiwa terakhir, dimana Lucky Hakim muncul di media sosial saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kesulitan menghubunginya.
Lucky yang mengaku tidak punya nomor Ridwan Kamil maupun ajudannya lantas menyebut dirinya sudah berada di daerah Sukajadi Bandung untuk menghadap sang Gubernur.
Firman menyebut apa yang dilakukan Lucky Hakim ini merupakan bentuk membangun citra atau pencitraan lewat media sosial. Sah-sah saja, katanya, namun publik harus memberi catatan.
Sebab, lanjut Firman, Lucky Hakim harusnya bertanggung jawab scara moral terhadap amanah yang sudah diberikan untuk menyelesaikan tugasnya selama lima tahun.
“Rakyat kebanyakan tidak paham betul apa yang menjadi masalah. Yang sekarang muncul hanya di permukaan saja,” ungkap Firman, pada Sabtu (18/2).
Firman kemudian berpesan agar Bupati Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim segera berkomunikasi. Kemendagri lewat Gubernur bisa memediasi keduanya.
“Partai pengusung juga harus bertanggung jawab, hasilnya segera disampaikan ke publik agar terlihat ada penyelesaian dan tidak menjadi bola liar,” pungkasnya.
*Ikuti berita terbaru Sekbernews di Google News.
